Seperti yang diungkap oleh Mendikbud Madiem Makarim, mulai Januari 2021 Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat dilaksanakan jika sudah mendapat izin pemda dan telah memenuhi syarat. Dan sepertinya sebagian besar sekolah sudah mulai menjalankan PTM per tahun ajaran baru, Juli 2021 ini. Begitu pun dengan sekolahnya krucils. Sudah siapkah Moms untuk melepas anak-anak PTM? Atau memang better PTM supaya kita enggak stress menghadapi dramanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)? Jujur aku masih galau dan bimbang.
Ditengah kegalauan aku, alhamdulillah aku berkesempatan untuk hadir dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Faber-Castell dengan tajuk Refleksi Pendidikan Indonesia Diantara PJJ dan PTM. Nara sumber yang dihadirkan adalah Ibu Saufi Sauniawati selaku pemerhati pendidikan dan Bapak Christian Herawan selaku Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia. Pembukaan yang disampaikan Ibu Saufi sukses bikin para orang tua (yang sepertinya mayoritas para ibu) langsung nyengir lebar karena soooo relate sama kerempongan dan ke stress-an para Ibu mendampingi anak PJJ.
Sebelum bahas mengenai PTM, aku mau bahas dulu terkait PJJ ya. Karena memang banyak sekali kendala dalam metode PJJ dan harus banyak upgrade di berbagai sisi agar PJJ bisa sukses. Tapi ya mau enggak harus kita hadapi di 1 tahun belakangan ini.
KENDALA PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)
Sarana. Seperti yang kita tahu, untuk mengikuti PJJ, anak harus memiliki smartphone sendiri. Dan tentunya enggak semua anak memiliki smartphone masing-masing. Ini yang jadi kendala terbesar klo menurut aku. Karena enggak semua orang tua sanggup menyediakan satu smartphone untuk satu anak.
Sinyal. Anak stress, Ibu pun stress klo udah urusannya sama sinyal. Yang sudah pakai wifi pun kadang masih suka kacrut sinyalnya. Belum lagi yang mengandalkan kuota internet. Duh boncos deh.
Kesibukan orang tua. Khususnya untuk orang tua bekerja yang enggak bisa all the time mendampingi. Belum lagi tugas yang hampir setiap hari harus dikerjakan dan dikumpulkan. Untuk anak yang sudah kelas besar mungkin masih bisa ya punya tanggung jawab untuk ngumpulin tugas (itupun kadang ada yang kelewat). Lah klo anak yang kelas kecil! klo enggak diingetin (diteriakin) enggak dikerjain dan dikumpulin deh tugasnya. Sampai akan tiba saatnya muncul di WAG, “Bun, xxx belum mengumpulkan tugas xxx”. Wkwkwkwkw..
Baca juga : Cara Belajar Efektif di Masa Pandemi
Rendahnya motivasi anak untuk belajar. Enggak datang dan belajar kesekolah sering kali dianalogikan anak sebagai libur sekolah. Iya enggak siiihhhh… Padahal kan belajarnya pindah ke rumah. Belum lagi klo pas zoom, layar gadget sering tetiba berganti ke game atau youtube. Ya salaaammmmm.
Metode belajar. Di masa PJJ, anak-anak butuh metode belajar yang enggak membosankan. Disini guru dituntut untuk berinovasi dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dan aku akui enggak semua guru memiliki kemampuan untuk itu.
PERAN SEMUA PIHAK DEMI KEBERHASILAN PJJ
Begitu banyaknya kendala yang dihadapi selama PJJ, semua pihak (guru, siswa, orang tua) memiliki perannya masing-masing demi mensukseskan PJJ.
Peran Orang Tua :
- Sebagai pembimbing
- Sebagai fasilitator
- Sebagai pengawas
- Sebagai Motivator
Peran Guru (khususnya wali kelas) :
- Akademik yaitu membuat materi bahan ajar yang kreatif
- Sebagai guru pamong. Karena peran guru sekarang sebagian beralih ke orang tua, maka wali kelas juga harus “mengajarkan” orang tua agar memiliki pola pikir yang sama serta mampu membimbing anak-anak selama PJJ.
- Sebagai pengawas
- Sebagai guru
- Sebagai motivator
Peran siswa :
- Sebagai siswa yang bertanggung jawab
- Sebagai siswa yang inovatif
- Sebagai siswa yang inquiry
- Sebagai siswa yang baik berkomunikasi
DAMPAK POSITIF PANDEMI BAGI PENDIDIKAN
Lagi- lagi ya, kita jangan melulu melihat sisi negatifnya saja karena setiap hal memiliki sisi positif. Begitu pun dengan keadaan pandemi sekarang bagi pendidikan. Setahun lebih menjalan PJJ, ternyata memiliki banyak dampak positif juga loh, antara lain :
Pengembangan Karakter Anak
Anakku pernah dapat tugas untuk memasak bersama orang tua. Ada kah yang pernah seperti itu? Atau tugsa beberes rumah. Secara enggak langsung, tugas-tugas seperti ini jadi mengajarkan anak untuk mengasah soft skill mereka loh. Yaa meski kadang cuma untuk di foto atau videoin aja sih. Udahannya mah ya enggak lagi. Tapi seenggaknya mereka jadi belajar soft skill.
Anak Semakin Kreatif
Mengerjakan tugas melalui perangkat elektronik membuat anak jadi semakin kreatif. Yang tadinya cuma bisa kirim WA, sekarang bisa ngedit video, membuat poster melalui aplikasi, dan lainnya. Daaann kreatif juga untuk secepat flash mengubah layar zoom menjadi layar game. Hahahahaha
UJIAN ONLINE BIKIN PUSING!
“Buunnnnn tadi aku udah pilih A, tapi ternyata pas kekirim kok berubah jadi B ya?”
Hahaha pernah ada yang anaknya teriak gitu enggak ketika google form soal ujian di submit? Bisa jadi memang salah pencet karena jari kegedean atau cuma mau bilang ke Bunda klo akutu udah belajar dan bisa jawab soal, tapiii ternyata yang kepencet salah. Enggak bisa nyalahin anaknya juga sih klo memang benar ternyata yang kepencet pilihan yang enggak seharusnya. Kita pun kadang typo klo ngetik pesan WA kaann. Ya memang agak njelimet ya jawab soal ujian secara online di google form. Harus di zoom in zoom out supaya dipastikan jawaban yang dipilih benar. Belum lagi klo pas scroll ke atas atau bawah, enggak sengaja pilihan jawabannya berubah karena kegeser.
Maklumlaahh smartphone yang dipakai krucils bukan smartphone yang ada pen nya. Jadi harus pake jari. Untungnya niiihhhh aku menemukan Paket Belajar Online Faber-Castell yang ternyata lengkap banget dan benar-benar mendukung pembelajaran online. Jadi satu tempat pinsil gitu isinya pinsil, penghapus, ballpoint, rautan dan dilengkapi dengan stylus. Yang paling juara, stylusnya!!
Jadi stylus ini memiliki banyak fungsi dan keunggulan, diantaranya dapat sangat membantu saat menjawab pertanyaan yang sifatnya pilihan maupun essay, selain berfungsi untuk menggeser layar dan juga menulis. Kelebihan stylus dibandingkan produk sejenisnya, karet stylus memiliki tekstur lembut sehingga enggak akan merusak layar smart phone dan dapat digunakan di semua jenis atau merek smart phone.
Saat ini paket belajar online Faber-Castell telah tersedia di official store Faber-Castell di Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Lazada serta toko tradisional market maupun modern market terdekat.
PEMBELAJARAN TATAP MUKA
Oke, setelah banyak ngobrolin PJJ, sekarang kita masuk ya ke pembahasan PTM yang akan dilakukan terbatas. Terbatas disini adalah mengkombinasikan PTM dan PJJ. Beberapa poin penting dalam PTM Terbatas ini adalah :
- Tatap muka sudah diperbolehkan sejak Januari 2021
- Sekolah yang sudah divaksin wajib membuka kelas tatap muka terbatas
- PTM maksimal 50% dari jumlah siswa per kelas
- Orang tua dapat memilih apakah anaknya mengikuti PTM atau PJJ
- Wajib mematuhi protokol kesehatan
Tahun ajaran baru Juli nanti, wali kelas krucils sudah sempat sounding klo akan dilakukan PTM dengan beberapa catatan seperti yang aku tulis di atas. Dalam seminggu enggak full setiap hari PTM tapi dikombinasikan dengan PJJ. Di sekolah juga aku lihat sudah disiapkan prasaran pendukung untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti wastafel di beberapa titik dan di setiap kelas. Tapi ya tetap aja sih aku masih galau meski sebenarnya prasarana dan beberapa poin penting dalam pelaksanaan PTM terbatas sudah dipenuhi oleh sekolah krucils. Pasalnya krucil kecil menurut aku belum memiliki rasa tanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan. Namanya anak-anak kan, apalagi anak kelas kecil (1-4 SD), kadang masih suka teledor.
SUDAH YAKINKAH MELEPAS ANAK-ANAK PEMBELAJARAN TATAP MUKA?
Jadi gimana Moms, sudah siapkah? Klo boleh memilih, mungkin aku akan melepas krucils PTM hanya 1x dalam seminggu aja. Sisanya tetap PJJ. Ya karena masih galau akunya. Tapi kayaknya mereka pun butuh sesekali belajar tatap muka dan ketemu dengan teman dan guru supaya motivasi belajarnya bisa kembali meningkat. Jadi ya kayaknya aku akan ambil jalan tengah gitu. PTM hanya 1x dalam seminggu. Dan dalam 1 hari itu pun sekolah sudah menginformasikan bahwa jam belajar enggak full dan jam istirahat ditiadakan.
Bismillah….
Klo Moms gimana nih?
SUKSESKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS
PTM dan PJJ berjalan beriringan. Pasti bisa ya insyaAllah. Klopun ada orang tua yang tetap memilih full PJJ, seharusnya tidak ada perbedaan treatment dari guru dan sekolah. Semua materi yang disampaikan harus sama dan harus dipastikan terdeliver ke semua anak (baik PTM maupun PJJ).
Informasi lebih lanjut mengenai Paket Belajar Online Faber-Castell : https://www.faber-castell.co.id/
diane says
Anakku disini udah PTM sejak jelang akhir 2020, terutama yang SD. Ya gemana lagi..99% ortu setuju ..Meskipun berat ya akhirnya rela deh anak-anak PTM..Tapi gak tahu ini nanti tahun ajaran baru..mulai PJJ lagi atau tetep PTM
Nurul Sufitri says
Memang deh PJJ udah bikin puyeng aja, anak2 ga kuat lama2. Tapi mesti dihadapi dan dilakukan dengan lapang dada. Ga jadi PTM nih gegara corona menggila. PJJ lagi deh hhmmm.. Untung sekarang ada Stylus yach. AKu mau beliin anak2ku nih supaya memudahkan mereka belajar online. Canggih bener ya bisa buat di layar hp dan laptop touchscreen.
nurulrahma says
Karena angka covid yg makin tak terkendali, ya sutralaaahh, ortu dan anak kudu legowo utk memperpanjang PJJ.
Memang adaptasi adalah kata kunci.
semoga kita semua bs menjalani hidup dgn bahagiaaa dan survive ya
nchie hanie says
Waah, salut akutu sebenernya, hampir setahun lebih PJJ semua berperan aktif, baik orang tua, guru dan siswa itu sendiri ya, meski penuh drama tapi, Juaraaa!!
Apalagi menghadapi tahhun ajara baru, melihat kondisi begini, yowes ga siap deh PTM, mendingan PJJ Lanjoot, kan ada Stylush makin mempermudah saat belajar online .
Mugniar says
Anak saya 3, beda2.
Si sulung, mahasiswa, sejak setahun lalu dia tetap ke kampus untuk praktik krn kuliahnya di Politeknik, harus praktik.
SI tengah SMP, kami bolehkan utk PTM terbatas namun sepertinya ditunda ya karena angka covid meningkat. Dia senang tuh belajar dengan stylus.
Nah yang ketiga, SD, kami belum bolehkan utk PTM terbatas, ada gurunya yang akan ke rumah nanti seperti yang lalu2.
Era Sapamama says
Kalau akubpribadi sih masih memilih PJJ dibanding PTM. Ternyata kita bisa berdamai dengan PJJ kok. Adaptif dengan perubahan itu, menurutku perlu. Btw, aku juga punya stylus faber castell lho, tapi serinya beda. Nib-nya lembut sehingga ngga merusak layar hp.
Sri Widiyastuti says
saya belum rela melepas anak anak PTM mbak, biarlah anak anak di rumah aja selama mereka aman di rumah. APalagi sekarang kasus terpapar semakin tinggi, sepertinya PTM sampai akhir tahun ini ditiadakan saja dulu.
Yurmawita says
Gak hanya anak yang senang dengan stylus emaknya berasorak soray dong efek sering banget typo karena jari yang semakin menggendut nih hhhh
Helena says
Anakku enggak sekolah, masih les aja tapi itupun online. Belum ada kabar bakal pembelajaran tatap muka padahal anakku udah bosan dengan belajar online.
Kalau anak yang udah gede seperti SMP-SMA gitu oke kali ya untuk PTM. Sementara yang TK begini ini nih perlu diawasin.
Andiyani Achmad says
sejujurnya aku sih belum mengizinkan anak belajar di sekolah, banyak syaratnya dari aku mah,nah kan masih belajar dari rumah dan udah ada stylus kece dari Faber Castell memudahkan orangtua dan anak belajar juga mengerjakan tugas
Jiah Al Jafara says
Bicara PTM, kayanya di daerahku belum karena masih zona merah. Setuju bahwa PJJ itu butuh kerja sama banyak pihak. Aku masih ingat tahun lalu buat nyaranin Gurunya Keponakan buat bikin video pembelajaran, tapi ditolak. Akhirnya tetap gaya belajarnya gitu aja. Mari tetap bersabar dan gak menyerah demi pendidikan anak
Lidya says
Harus siap ya karena kondisinya masih dalam keadaan pandemi, sebagai orang tua harus mau mendukung juga proses pembelajaran. Materi yang diberikan juga harus kreatif memang kalau gak mau anak-anak bosan
Suciarti Wahyuningtyas says
Kalau aku sih tidak akan melepas anakku pembelajaran tatap muka karena bahaya banget sekarang ini kak. Nah salah satu cara biar pembelajaran jarak jauhnya semakin semangat aku juga pengen beli Faber Castell Pen ini deh biar dia tambah gampang taouch ke ipad.
Happy Dyah says
Iya sih.. Koroncenya makin parah.. PTM seminggu sekali ajah, gak papa anak bisa sosialisasi.
PJJ bisa dengan Faber Castell. Ada stylusnya aku juga mau cobain aah
Susindra says
Pilih PTM atau PJJ memang harusnya sama ya. Jangan dibedain. Sekolah harus bisa mengakomodir semua kebutuhan siswa didiknya.
Saya juga termasuk yang capek nih jadi guru di rumah. Bawaannya selalu curiga si anak sedang santai-santai atau mengerjakan tugasnya. wkwkwk
Nanik Nara says
Tadinya udah mau yakin melepas anak belajar tatap muka terbatas mbak. Eh tapi kini malah zona merah di mana-mana. Jadi nggak yakin lagi deh, jadi kayaknya PJJ masih tetap jadi pilihan.
Dengan stylus faber castell ini, nggak bakal ada kejadian salah klik lagi ya karena kebesaran jari hehehe… bisa langsung fokus pada bagian yang dipilih di layar
Dian says
selama pandemi belum berakhir, pjj tetap menjadi pilihan terbaik ya mbak
yuk tetap semangat sambut tahun ajaran baru bersama paket belajar online dari Faber castle
Keke Naima says
3 bulan kemarin sebetulnya anak saya udah pernah cobain belajar di sekolah. Alhamdulillah aman.
Mungkin karena dia jenjang SMA, ya. Udah bisa diajarin tertib. Kalau jenjang TK dan SD, kayaknya saya masih ragu untuk PTM.
Gak masalah juga kalau tahun ajaran nanti tetap PJJ. Demi kesehatan semua. Semoga aja semakin baik sistemnya
Alfa Kurnia says
Motivasi belajar yang rendah selama PJJ itu anakku banget. Sambil zoom meeting dia buka juga browser untuk nonton YouTube. Astaghfirullah ::cry:: Tapi yah dibalik segala kerempongannya, PJJ masih jadi pilihan terbaik dalam kondisi seperti sekarang. Semoga pandemi segera berakhir biar bisa balik ke sekolah lagi.
April Hamsa | Parenting Blogger keluargahamsa.com says
Kalau jawab judulnya sih aku gak siap mbak hehehe, makanya anak2 aku keluarin dari sekolah konvensional dulu 😀
Emang kudu dipertimbangkan sih ya, matang2 saat melepas anak, semoga aja vaksin utk anak segera dirilis aamiin.
Paket belajar online dr Faber castell kyknya menarik juga nih mbak utk dicoba, stylusnya bakalan mempermudah anak utk membuka2 layar monitor ya
Rahmah says
Saya tim pasrah apapun diterima
Nah selama itu pula yakin bahwa fasilitas semua mendukung, kuncinya adalah belajar
lendyagasshi says
Kemarin sekolah anakku sudah PTM, kak..
Tapi hanya 30% dari jumlah total siswa per-kelasnya dan anakku gak kebagian.
Berskur sekali…
Rasanya aku belum siap melepas anak PTM.
Bandung semakin tinggi euuii…
Bukan badannya, tapi angka kematiannya. Kan syereeem…
Rani R Tyas says
Mau PJJ atau PTM, harus siap tidak siap ya.
Tapiii kalaupun mau PJJ kitanya udah siap dengan peralatan tempur ya
Tanti Amelia says
Wah si adek asyik ya belajar dengan menggunakan stylus
Tanti Amelia says
Dengan adanya PJJ mau tak mau penggunaan gadget itu harus ya mbak Wian