Ada kalanya kita mengabaikan kesehatan organ dalam kita karena merasa fisik luar kita nggak ada masalah. Termasuk aku, yang bisa dibilang jarang banget nge-drop. Entah, sentilan atau pengingat dari Allah, beberapa kejadian ini membuat aku sadar akan pentingnya kesehatan organ dalam.
Pertama. Minggu lalu aku menjenguk teman kantor yang baru saja menjalani operasi kista. Sesampainya disana, ia langsung menceritakan semuanya. Dan dari ceritanya, kita baru tau kalau ternyata operasi yang dijalani bukan hanya mengangkat kista yang ada di rahim, tapi juga mengangkat rahimnya. Dari foto yang ditunjukkan, ternyata kistanya sudah menyebar hampir ke seluruh dinding rahim. Itu kenapa akhirnya rahim juga ikut diangkat. Karena mustahil kalau harus membersihkan satu persatu. Saking banyaknya dan ada beberapa bi
bit kista juga.
bit kista juga.
Kedua. Kista sebesar 4 cm dan 2 cm yang ada di rahim adikku, membuat adikku belum juga berhasil hamil. Dan ketika sudah siap di operasi (sebelumnya masih berusaha dengan pengobatan alternatif), ternyata dokter nggak menyarankan dilakukan operasi karena posisi kistanya yang dekat telur. Ada kekhawatian telurnya akan ikut terangkat.
Ketiga. Kista yang sempat bercokol di rahimku. Di pemeriksaan awal kehamilan
pertama, diketahui ada kista di dalam rahimku. Dokter hanya berpesan, “Kita lihat nanti ya Bu. Apakah kistanya yang akan menang atau janinnya yang akan menang“.
Alhamdulillah kistanya kalah dari janinnya. Dan semenjak melahirkan,
keluhan-keluhan aku sebelumnya ketika datang bulan, hilang semua.
Asumsiku, rahimku sudah bersih
pertama, diketahui ada kista di dalam rahimku. Dokter hanya berpesan, “Kita lihat nanti ya Bu. Apakah kistanya yang akan menang atau janinnya yang akan menang“.
Alhamdulillah kistanya kalah dari janinnya. Dan semenjak melahirkan,
keluhan-keluhan aku sebelumnya ketika datang bulan, hilang semua.
Asumsiku, rahimku sudah bersih
Keempat. Kasus meninggalnya salah satu artis wanita karena serangan kanker serviks.
Kejadian keempat sempat membuat semua wanita mulai heboh dengan yang namanya kanker serviks. Mereka (termasuk aku) berbondong-bondong mencari tahu segala sesuatu tentang kanker serviks. Sebenarnya aku sudah cukup tenang sih. Karena sudah melakukan papsmear dengan hasil yang baik. Tapi ternyata, dari beberapa informasi yang aku dapat, nggak cukup hanya dengan papsmear aja loh cara mendeteksi kanker serviks. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Nah looohhhh… Jadi aku belum bisa tenang deh kalau begitu.
Jadi sebenarnya apa sih yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks?
SKRINING. Yes, walaupun belum ada gejala-gejala, skrining secara rutin merupakan metode yang efektif untuk mendeteksi kanker serviks. Dengan begitu, penanganan kanker serviks dapat dilakukan sejak dini. Nah, skrining sendiri bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Papsmear
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada sel permukaan leher rahim, untuk mendeteksi adanya kanker leher rahim. Pemeriksaannya dilakukan dengan cara mengambil cairan yang ada di leher rahim dengan menggunakan spatula. Kemudian cairan inilah yang nantinya akan di periksa lebih lanjut di lab.
2. IVA (Visual Inspection With Acetic Acid) test
Dilakukan dengan menyemprotkan cairan asam asetat di daerah mulut rahim. Nanti akan dilihat apakah ada perubahan warna menjadi putih pada area yang disemprot tadi. Apabila terdapat perubahan warna, kemungkinan terdapat sesuatu yang abnormal di daerah mulut rahim. Sayangnya, metode ini memiliki sensitivitas yang rendah dibandingkan metode yang lain.
3. HPV – DNA
Merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya DNA Human Papilloma Virus (HPV) tipe risiko tinggi. Terdapat 13 jenis HPV risiko tinggi yang dapat dideteksi dari pemeriksaan HPV DNA. HPV DNA dilakukan secara bersama-sama dengan papsmear sebagai pemeriksaan primer kanker serviks. Dan pemeriksaan ini juga dianjurkan apabila hasil pemeriksaan papsmear tidak jelas.
Siapa yang wajib melakukan skrining?
Semua wanita yang sudah aktif secara seksual, hukumnya wajib untuk melakukan skrining secara regular. Terdapat beberapa kondisi sebagai berikut :
Wanita usia di bawah 21 tahun, papsmear dilakukan pada waktu 3 tahun setelah pertama kali melakukan hubungan seksual. Apabila hasil papsmear normal, maka test selanjutnya dilakukan setiap satu tahun sekali.
Wanita usia 21-30 tahun, papsmear dilakukan setiap satu tahun sekali atau tergantung rekomendasi dokter (jika hasil test pertama adalah abnormal).
Wanita usia di atas 30 tahun, papsmear dilakukan secara regular. Wanita dengan usia ini dan aktif berhubungan saksual, memiliki risiko tinggi terinfeksi virus HPV yang merupakan virus penyebab terjadinya kanker serviks.
Meskipun saat ini telah tersedia vaksin untuk mencegah infeksi HPV risiko tinggi, namun belum dapat memberikan perlindungan seutuhnya terhadap kanker serviks. Untuk itu, pelaksanaan skrining secara rutin sangat dianjurkan. Bahkan bagi mereka yang sudah di vaksin.
Sudahkah melakukan skrining secara rutin?
Seperti yang aku sampaikan di awal, aku cenderung cuek dengan kesehatan organ dalam aku. Skrining berupa pemeriksaan papsmear baru aku lakukan satu kali dalam 8 tahun pernikahan. Mengingat usia sudah di atas 30 tahun dimana risiko terinfeksi virus HPV akan lebih besar, sepertinya aku sudah harus mulai melakukan skrinning secara rutin.
Kalau boleh jujur, bukan hanya sekedar sifat cuek aja yang membuat aku baru satu kali melakukan pemeriksaan papsmear. Lebih karena takut dan nggak nyaman ketika organ genital aku di periksa. Ditambah antrian obgyn yang hampir nggak pernah sepi, membuat aku merasa kurang leluasa untuk berkonsultasi banyak.
Sepertinya, Prodia menjawab kecemasan aku. Dengan kehadiran Prodia Women’s Health Centre (PWHC), aku bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dengan nyaman. Termasuk melakukan skrining secara rutin.
PWHC merupakan klinik layanan kesehatan khusus perempuan berbasis Woman-Wellness yang pertama di Indonesia. PWHC didesain khusus menyesuaikan gaya dan sentuhan kewanitaan, dan didukung dengan perlengkapan teknologi diagnostik terbaru untuk pencegahan maupun pencegahan lanjutan. Desain interior yang lembut dan homey, membuat kita nyaman dalam melakukan konsultasi mengenai kesehatan dan melakukan pemeriksaan. Selain itu, pemeriksaan-pemeriksaan di PWHC meyesuaikan dengan kebutuhan para wanita dalam menjaga kesehatannya.
Alasan melakukan konsultasi dan pemeriksaan di PWHC :
- Memiliki tenaga ahli yang menunjang pemeriksaan kesehatan khusus wanita.
- Layanan yang lengkap dan disesuaikan dengan kebutuhan serta keinginan para wanita.
- Dilengkapi dengan edukasi dan layanan penelitian untuk meningkatkan pengelolaan kesehatan para wanita.
Layanan khusus yang dibutuhkan bagi wanita, yang disediakan oleh PWHC antara lain :
- Pemeriksaan laboratorium lengkap.
- Advanced Ultrasonography.
- Konsultasi tim dokter ahli.
- Histeroskopi.
- Kolposkopi.
- X-Ray.
Untuk saat ini, kita bisa mengunjungi PWHC di :
Prodia Woman’s Health Centre
Jl. Wolter Monginsidi No. 77
Kebayoran Baru – Jakarta
Phone : 021-72783858
Email : womenshealthcentre@prodia.co.id
***
Yuk, mulai sekarang kita lebih aware dengan kesehatan organ dalam kita terutama organ genital kita.
Yuk, mulai sekarang lakukan pemeriksaan sejak dini terhadap tubuh kita.
Yuk, mulai sekarang jadikan pemeriksaan rutin sejak dini sebagai salah satu gaya hidup kita.
Referensi tulisan : www.prodia.co.id
Tags : Blog Competition, Healthy
Rin Herlina says
Waktu hamil saya konsultasi ke dokter mba karena keputihannya makin banyak. Tapi, hasilnya alhamdulillah tidak ada kista. Sekarang setelah melahirkan berencana periksa lagi, v masih agak takut membayangkan metode pemeriksaannya. cz waktu itu juga sakit banget. hehe….
Wian says
hihihi kadang suka bikin trauma ya…
D. Pusupa says
Kanker serviks salah satu pembunuh mengerikan bagi kaum hawa, sebaiknya memang rajin memeriksakan diri sebagai deteksi dini. Salam mba Wian:)
Wian says
Yes bener banget Mba
PutriKPM says
Antara takut sama penasaran sih, sebenernya pengen coba cek – cek rahim karena sampai detik ini menstruasiku sungguh nggak normal 🙁
Wian says
Semoga bukan pertanda apa-apa ya Mba. Karena beberapa teman, awalnya karena gak normal itu, akhirnya periksa dan ada penyebab di balik ketidak normalan itu.
Uli Hape says
penting banget nih untuk perempuan, alhamdulillah sudah pernah ngecek meski deg2an minta ampun hehe
Wian says
Aku nih belum pernah lagi yang kedua kalinya
ANDRI says
Kanker serviks memang momok bagi wanita saat ini. Perlu pemeriksaan sejak dini untuk mencegah berlanjutnya penyakit
Wian says
Momok karena bisa menyebabkan kematian mas..
Kania Safitri says
Penting banget untuk cek pap smear tp aku belum berani cm jd niat pgn cek nanti deh
Wian says
Akupun baru sekali Mba
Ibrahim Fawwaz says
Oh, baru tahu harus ada screening berkala untuk pengecekan dan pencegahan kanker
Wian says
Iya Mas. Harus rutin
Nur Rochma says
Pengen periksa, tapi masih maju mundur cantik. Padahal sudah pernah dikasih pengantar dari dokter langganan, buat periksa kesehatan.
Wian says
Hayoooo beranikan diri. Hehehe
Reh Atemalem says
Ya ampunn, jadi inget udah lama banget ga papsmear. 🙁
Kadang-kadang emang perlu diingetin kaya gini.
Wian says
Sama Mbaa… aku juga udah lama banget gak papsmear
Atisatya Arifin says
Haduuuh baca ini jadi parno sendiri. Seumur-umur belum pernah papsmear padahal udah 2x melahirkan dan sudah kepala 3. Salah satu yang bikin maju mundur mau papsmear itu adalah takut biayanya membludak dan takut nanti ketahuan kenapa-kenapanya…
Wian says
Tapi daripada telat Mba…
Anonymous says
aku cukup concern nih ttg kanker serviks, tahun 2009 aku pernah antar temanku yang terdeteksi kanker serviks di salah satu rumah sakit di Jakarta Pusat. Saat itu kanker serviks belum terpapar luas informasinya seperti saat ini. Dan masih dicibirin siapapun yang positif kanker serviks. Enggak kayak sekarang, semua orang udah mulai paham dan ngerti kalo kanker serviks bisa dicegah dengan berbagai cara
Wian says
Kebayang klo jadi temenmu Mba.. Rasanya pasti gak enak banget karena orang-orang blm seperti sekarang ini.
Desy Yusnita says
Kebetulan belum papsmear lagi nih sejak 2012. Harus nunggu 6 bulan dulu setelah persalinan baru bisa pap smear. Thanks for reminding ya Mba
Wian says
Masama Mba
Djangkaru Bumi says
Saya membacanya jadi teras merinding sendiri, Begitu susahnya jadi wanita. Ah benar-benar saya jadi teringat perjuangan artis yang sudah almarhum itu.
Wian says
Makanya Mas, perempuan jangan disia-sia-in. Loh….
idfipancani says
Akibat dari ketidak-"aware"-an kita terhadap organ tubuh sering kali berakibat fatal ya mbak. Ada baiknya rutin pencekan organ tubuh sbg tindakan preventif.
Wian says
Yes banget Mas
Liswanti Pertiwi says
Papsmear penting banget, saya udah setahun ini belum periksa. Apalagi saya punya riwayat kista, duuh memang ngeri ya.
Wian says
Ngeri banget Mba
Ami Hamni says
setuju banget mba wian, udah sepatutnya juga kita mesti lebih peduli sama ksehatan kita sendiri terutama bagian kewanitaan
resikonya ngeri kalo udah sampe ngancam nyawa X_X
Wian says
Iya Ami. Dan kadang itu terlewatkan untuk terus kita jaga.
Ivonie Zahra says
Saya masih maju mundur mau test papsmear mbak huhuhu. Padahal penting juga kan ya
Wian says
Penting banget Mba untuk deteksi awal
Catcilku says
Jadi momok yang menakutkan ya buat perempuan. Semoga semua perempuan Indonesia terhindar dari penyakit ini
Wian says
Semoga ya Mba…
artha amalia says
PWHC membantu sekali yaa. Jadi gak ragu buat deteksi dini kanker serviks
Wian says
Membuat lebih nyaman ya Mba desain dan suasananya..
Wian says
Ternyata kasus ke-3 cukup banyak juga ya dialami para wanita..
Wian says
Akupun serem MBa. Tapi ya serem juga sebenernya mau periksa lagi. hehehe