• Home
  • About Me
    • Contact
    • Disclosure
      • Privacy Policy
  • Parenting
    • Parenthood
    • Kids Activity
  • Lifestyle
    • Life
    • Wedding
    • Honeymoon
    • Pregnancy
    • Family
    • Healthy
    • Beauty
  • Home Project
  • Dapur Bunda Wian
    • Cooking
    • Resep
  • Blogging
    • Review
    • Tips
    • Blog Competition
    • Event
    • Sponsored Post
    • Placement
      • Product

The Hermawans Journey

  • About Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Privacy Policy
  • Sample Page
September 9, 2017

Jangan Buang Aku…… Eman Segone!

eman segone, kampanye eman segone, makanan sisa, membuang makanan sisa, mengolah makanan sisa, nasi sisa, dewi sri
Jangan Buang Aku…… Eman Segone!
Tau rasanya dicampakkan? Disia-siakan? Dibuang? Sakiittt…

Seandainya
butiran nasi adalah makhluk hidup, mungkin itu yang akan dia rasakan.
Mungkin dia akan berteriak “Jangan buang aku!!!” Setiap aku
melemparkannya kedalam tempat sampah.


Ya
aku tau itu bukan hal yang baik. Terus terang aku beberapa kali atau
bahkan sering, membuang sisa makanan yang tidak termakan. Padahal sejak
kecil Ibu mengajarkan aku untuk selalu menghabiskan makanan yang aku
ambil. Dulu sering banget ibuku bilang “ayo dihabiskan nasinya.
Nanti Dewi Sri nangis loh
“. (Tau kan ya legenda Dewi Sri yang merupakan
Dewi-nya padi).

Membaca tulisan
Mbak Siti Hairul Dayah tentang Eman Segone! Habiskan Makananmu, dalam #KEBloggingCollab jelas membuat aku tertampar dan
tersadar bahwa betapa berharganya satu butir nasi bagi orang-orang
diluar sana yang hidupnya sangat memprihatinkan.

Eman segone!

Yang
jika diterjemahkan, artinya “sayang nasinya”. Eman segone merupakan
sebuah gerakan untuk mengurangi jumlah makanan layak konsumsi yang masih
sering terbuang sia-sia. (Sumber : Detik.com)

Beberapa hal ini yang membuat aku kerap kali membuang makanan :
  1. Ketika menyuapi krucils, tiba-tiba krucils tertidur sehingga makanan
    yang sudah aku ambil di piring dan sudah setengah dimakan, harus
    berakhir di tempat sampah.
  2. Lapar mata. Yes, sering
    banget nih. Setiap melihat tampilan menu yang menarik, pasti otak aku
    akan langsung mengasumsikannya enak. Setelah dimakan ternyata rasanya
    nggak senikmat  penampakannya. Dan kalau sudah begini, dipastikan aku
    nggak akan menghabiskannya.
  3. Nggak ada yang menyentuh
    masakanku
    . Hiks merana banget sih ceritanya. hahaha. Jadi, setiap pagi
    sebelum ke kantor, aku selalu masak untuk makan siang atau makan sore
    krucils dan orang rumah. Tapi nyatanya, kadang, masakan masih tersisa
    cukup banyak ketika aku pulang kantor. Alhasil berakhir juga di tempat
    sampah.

Ketiga hal di atas, bukan hanya sekali atau dua kali aku lakukan. Hiks…

Nah
mulai sekarang, aku akan mendukung penuh gerakan Eman Segone yang
pertama kali dikampanyekan di Yogyakarta. Kamu dan kita semua juga bisa mensukseskan kampanye ini. Gimana caranya? Simpel.
Dimulai dengan memperbaiki kebiasaan-kebiasaan di rumah yang kerap kali
membuat kita membuang makanan. 

Beberapa hal ini yang akan aku lakukan agar aku tidak lagi melakukan 3 hal yang aku sebutkan di atas.

  1. Ambil nasi, lauk pauk dan sayuran dalam porsi sedikit terlebih dahulu
    saat menyuapi krucils atau saat menyiapkan makanan krucils. Jika mereka
    masih merasa lapar, baru aku tambah lagi porsinya di piring mereka.
  2. Jangan makan saat perut lapar banget. Seperti yang diajarkan
    Rasulullah, makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Menurut
    aku, hal ini bisa menghindari lapar mata. 
  3. Masak secukupnya. Lebih baik kurang daripada berlebih. Jadi sudah seminggu ini, porsi masakan aku kurangi.
  4. Mengolah makanan sisa. Jika terpaksa ada makanan sisa, aku akan
    usahakan untuk mengolahnya menjadi makanan baru. Seperti nasi sisa yang
    bisa aku olah menjadi nasi goreng, atau beberapa minggu lalu aku mencoba
    mengolah tempe sisa yang sudah lama menginap di kulkas menjadi tempe
    penyet kemangi. Nah urusan mengolah makanan sisa, dulu
    mbah aku sering banget mengolah nasi sisa menjadi remahan gurih (seperti
    rengginang yang di remuk). Aku nggak tau bagaimana mbah dulu
    mengolahnya. Yang aku tau, beras sisa terlebih dahulu dikeringkan dengan
    cara dijemur, kemudian di olah dan ditambah bumbu supaya rasanya gurih.
Kalau kamu, ada rencana apa untuk mendukung gerakan Eman Segone ini?
Post Views: 611

0
In Uncategorized
Previous Pertama Kali Menghadiri Event Blogger, Kamu Harus Siap Ini. Salah Satunya Bikin Aku Pengen Nangis
Next Lakukan Hal-Hal Ini Untuk Mendeteksi Kanker Serviks

Related posts

Mudik ke Lampung

Unforgettable HM Day 3 : Kuta, Khrisna, Uluwa...

Honeymoon Day 1 : Ubud

Reader Interactions

Comments

  1. monda says

    September 10, 2017 at 6:04 am

    kalau ada sisa makanan sih paling gampang kubuat nasi goreng, atau kasih ayam aja

    Reply
    • Wian says

      September 18, 2017 at 6:52 am

      Klo ada ayam sih enak ya Mba. Gak kebuang makanannya.

      Reply
  2. Larasati Neisia says

    September 10, 2017 at 2:46 pm

    Aku kadang kalo makan nggak habis mbak 🙁
    Jadi tiap beli makan di kantin kantor sekarang aku selalu minta nasinya setengah aja.

    Reply
    • Wian says

      September 18, 2017 at 6:58 am

      Sama. Tapi kadang porsi setengah pun nggak habis. Huhuhu

      Reply
    • Wian says

      September 18, 2017 at 7:24 am

      Tapi kadang meski udah porsi setengah, gak habis juga. Huhuhu

      Reply
  3. Astin Astanti says

    September 11, 2017 at 10:12 am

    yang sering enggak habis itu lauk, kalau nasi, pasti aku bikin nasgor

    Reply
    • Wian says

      September 18, 2017 at 7:26 am

      klo yang nyisa lauk, agak susah untuk ngolahnya lagi ya Mba.

      Reply
  4. Djangkaru Bumi says

    September 11, 2017 at 3:33 pm

    Saya dulu juga dinasehati orang tua sepeerti itu.Nanti nasinya nangis jika tidak dimakan atau berkah makanan itu ada di akhir butir nasi. Saya baru paham, dan mengerti maksud dan maknanya. Nasi uang tersisa, dijemur terus jika kering digoreng.

    Reply
    • Wian says

      September 18, 2017 at 7:32 am

      Berarti nasihat orang tua dulu, hampir sama ya Mas.

      Reply
  5. Nur Rochma says

    September 12, 2017 at 12:54 am

    Pasti sedih deh, kalau masakan kita nggak dihabiskan. Kadang aku tanya anak2 mau masak apa, tapi seringnya langsung eksekusi saja. Apalagi kalau sayur, pastinya tidak memungkinkan untuk diolah lagi. Sedangkan nasi masih gampang untuk diolah dan dimakan besoknya.

    Reply
    • Wian says

      September 18, 2017 at 7:37 am

      Sedih Mba. Wah, anak2ku klo ditanya mau makan apa, jawabnya pasti nugget atau telor.

      Reply
  6. Merida merry says

    September 12, 2017 at 1:32 am

    Kalo aku kebetulan ada peliharaan mbak. Ada anjing, kucing dan ayam juga. Jadi sisa makanan kami ya utk mereka. Tetapi ada kalanya saya juga olah lagi jd makanan lain. Sebisa mgkn tdk membuang makanan.

    Reply
    • Wian says

      September 18, 2017 at 7:44 am

      Klo ada hewan peliharaan sih enak ya Mba.

      Reply
  7. Nathalia DP says

    September 12, 2017 at 3:29 am

    Kalau saya emang paling ga bisa buang makanan… Perut biasa jd tempat sampah makanan sisa di meja makan, hehe…

    Reply
    • Wian says

      October 22, 2017 at 3:29 pm

      Nah itu tuh nasib perut aku untuk makanan yang gak habis di rumah.

      Reply
  8. Yos Mo says

    September 12, 2017 at 6:42 am

    aku sudah terapkan gerakan Ego Seman sejak kecil. Pantang buang-buang makanan terutama nasi, karena kata mamaku dulu, nasinya nangis kalau tak dimakan. he he he

    Reply
  9. D. Pusupa says

    September 12, 2017 at 7:12 am

    Sejak ngekos dan masak sendiri, aku mulai terasa sedih dan berat hati jika melihat makanan yang tersisa. Jika ada makanan sisa di rumah untunglah ada kucing-kucing jalanan di luar yang mau makan apa saja hehehe.

    Reply
  10. Reh Atemalem says

    September 12, 2017 at 7:22 am

    Aku sekarang lebih ke masak secukupnya. Kalau kurang tinggal beli atau masak lagi.
    Sebisa mungkin ditaker gitu.

    Reply
  11. Damar Aisyah says

    September 12, 2017 at 8:08 am

    Masalah ini yang bikin malas masak. Karena ank masih kecil2, suami jarang di rumah, jadilah tiap hari makanan gak habis. Duh, suka sayang, tapi nggak sanggup kalau terus2 menghabiskan 😀

    Reply
  12. Kania Safitri says

    September 12, 2017 at 8:10 am

    Wah bermanfaat lg jd self reminder jgn buang makanan buat aku kalo makan gak habis niy 🙁

    Reply
  13. Catcilku says

    September 12, 2017 at 9:28 am

    Betul tuh, suka geregetan kalau lihat orang makan terus disisain, padahal orangnya makan cuma beberapa suapan sendok… sementara di negeri lain susah untuk mendapatkan hanya sesendok nasi 🙁

    Reply
  14. Liswanti Pertiwi says

    September 12, 2017 at 10:09 am

    Aku biasanya masak secukupnya, sehari langsung habis. Soalnya cuma makan berdua, suami banyak di kantor.

    Reply
  15. ANDRI says

    September 12, 2017 at 11:29 am

    Untuk menjadi beras butuh 3 bulan petani menunggu, untuk menjadi nasi butuh biaya yg lain. Gerakan yg baik

    Salam hangat blogger udik
    http://www.kompasiana.com/rakyatjelata

    Reply
  16. Anonymous says

    September 12, 2017 at 12:12 pm

    kebiasaan jelek aku yang harus diubah nih, kalo makan sering enggak abis huhuhu

    Reply
  17. Ihwan Hariyanto says

    September 12, 2017 at 2:03 pm

    Alhamdulillah saya dan istri kompakan harus habisin nasi di magic jar dan pantang masak yang baru jika nasi lama masih bisa dimakan.

    Reply
  18. unggulcenter says

    September 12, 2017 at 4:22 pm

    Iya, kadang kalau nasi kebuang itu sedih ya. Kalau dirumah, anak harus diajari sprt ini

    Reply
  19. Yervi Hesna says

    September 13, 2017 at 1:15 am

    Kalau saya biasanya, anak anak yg makan dulu. Nah sisanya klu msh dlm 'wujud' yg masih layak, saya makan.

    Reply
  20. Uli Hape says

    September 13, 2017 at 3:04 am

    urusan makanan sisa aku concern banget,beberapa post di IG aku kasih hestek #olahanmakanansisa hehe

    Reply
  21. Ibu Dila says

    September 13, 2017 at 11:26 am

    Alhamdulillah, di rumah ada kucing Mb. Jadi nasi gak kebuang

    Terus kayak di Medan ini, ada Parnab ( Para pencari nasi babi ). Sekilas orang taunya mereka itu pemulung. Padahal mereka bongkar tempat sampah buat cari makanan sisa untuk pakan babi ternakan mereka Mb

    Reply
  22. windhu says

    September 14, 2017 at 10:12 am

    Eman Segone. Ibuku yang Jawa banget, selalu menekankan tidak boleh makan berlebih. Makan secukupnya. Hahah dulu bilangnya, bertertima kasihlah pada Dewi Sri.

    Reply
  23. Timo says

    September 15, 2017 at 7:21 pm

    Lapar mata memang yg bikin kadang kita ambil kebanyakan deh ya.

    Untungnya kl nasi mah ngambilnya dikit2 aja deh, jd biasanya akan habis huehehe.

    Reply
  24. Nurul Sufitri says

    September 16, 2017 at 12:42 pm

    Halo mbak Wian, aku biasanya sih kalau ambil makanan ya secukupnya aja. Misal makanan anakku masih ada sedikit eh aku makan aja asal masih bagus bentuknya hahaha…sayang lah kalau sampai dibuang kan, orang aja sampai mengais2 di tong sampah hihihi…

    Reply
  25. Andi Nugraha says

    September 16, 2017 at 1:37 pm

    Oh, now.. sakiiittt…. 😀

    Setuju dengan, makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang..
    Kalau mau banyak lebih baik bertahap ya, Teh, ambil dikit dulu, kalau rasa masih kurang bisa nambah. Kalau langsung banyak kan kalau gak habis dibuang mubajir 🙂

    Kalau aku berusaha masak atau beli secukupnya, dan sering kalau masak nasi sekali habis, jadi kalau mau makan lagi bisa masak lagi..

    Kalau gak dibuat nasgor biasanya buat makan ayam gitu..

    Reply
  26. Sie-thi Nurjanah says

    September 17, 2017 at 5:38 pm

    Saya bisa merasakan kesedihan itu
    Agak nyesek kadang klo dgn sangat terpaksa hrs buang makanan

    Reply
  27. Satto Raji says

    September 18, 2017 at 3:45 pm

    Iya kadang saya juga suka khilaf,nyisain nasi. Tapi kalau bisa jangan cuma nasi aja yg dihabiskn, semua lauk juga. Nanti kalo tempenya gak dihabiskan trus ikut nangus gimana?

    Reply
  28. sally fauzi says

    September 19, 2017 at 11:28 am

    Di rumah, aku selalu nerapin ini ke anak2 mbak. Aku lebihbsenang mereka nambah nasi bolak balik daripada buang nasi….sedih

    Reply
  29. Anonymous says

    September 28, 2017 at 12:35 am

    Sedikit nasi, bermacam lauk 🙂

    Reply

Leave a Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

About

Welcome! Nama aku Wian. Kamu bisa mengenal aku lebih dekat dengan meng-klik foto aku. Jika tertarik dengan tulisan aku dan ingin bekerjasama, silahkan menghubungi melalui email she_wian@yahoo.com
Read More

Search

Archives

Categories

Recent Posts

  • ERHA Ultimate, Kulit Kencang dan Ce...

    Beauty
  • Donasi Rambut untuk Pejuang Kanker...

    Event, Lifestyle
  • Review Laneige Water Bank Blue Hyal...

    Beauty
  • Tips Menghilangkan Stress Dengan Hi...

    Lifestyle
  • Tren Warna Ramadhan untuk Inspirasi...

    Home Project, Lifestyle, Uncategorized

Proud of Member

https://www.bloggercrony.com/ https://emak2blogger.com/ https://bloggerperempuan.com/ # https://www.jakartabeautyblogger.com/jbb-insider/

Achievement

    #     #    #
@she_wian
This error message is only visible to WordPress admins

Error: No connected account.

Please go to the Instagram Feed settings page to connect an account.

Copyright © thehermawansjourney.com Re-design by momsodell