Rumah sudah menjadi kebutuhan utama bagi kita semua. Apalagi kalau sudah menikah, pasti ingin kan memiliki rumah sendiri untuk ditinggali bersama istri dan anak tercinta. Namun hal tersebut enggaklah semudah membalikan telapak tangan. Sudah jadi rahasia umum, bahwa permintaan akan ketersediaan rumah atau tempat tinggal di kota-kota besar semakin hari semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di perkotaan setiap tahunnya. Sayangnya, tingginya permintaan akan rumah tersebut sering kali enggak dibarengi dengan jumlah ketersediaan akan tempat tinggal itu sendiri. Kalau menurut bahasa ekonomi, supply enggak sebanding dengan demand.

Terutama di Jakarta sebagai ibukota. Banyaknya orang yang berimigrasi ke Jakarta membuat kota ini semakin padat saja setiap harinya. Dilansir melalui Kumparan, jumlah penduduk DKI Jakarta pada tahun 2015 mencapai 10,18 jiwa, pada tahun 2016 meningkat menjadi 10,28 jiwa, dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 10,37 jiwa. Coba bayangkan, ada berapa juta orang di Jakarta saat ini yang membutuhkan tempat tinggal, dan berapa diantaranya yang pada akhirnya berhasil memiliki rumah pribadi.

Mengingat cepatnya pembangunan di kota Jakarta, rasanya lahan yang tersisa enggak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal seluruh penduduknya. Kalaupun ada, pasti harganya sangat fantastis.

Kalau sudah begitu, kira-kira berapa banyak masyarakat yang mampu untuk membeli rumah di Jakarta?

Kekurangan akan ketersediaan rumah murah di Jakarta memang menjadi masalah klasik bagi pemerintah Jakarta. Untuk menyiasati hal tersebut, pemerintah kemudian bekerjasama dengan para pengembang untuk membangun pemukiman “ramah kantong” yang letaknya jauh dari perkotaan, bahkan berada di luar kota Jakarta. Namun ternyata hal tersebut bukanlah solusi, karena lokasi rumah yang jauh dari tempat kerja membuat masyarakat Jakarta sering kali enggan untuk membeli rumah tersebut. Disisi lain, cepatnya pertumbuhan tempat tinggal vertikal di Jakarta juga enggak bisa dikatakan solusi untuk memenuhi kekurangan ketersediaan rumah tapak. Hal ini karena hunian vertikal seperti apartemen justru dijual dengan harga yang sangat mahal. Hal ini membuat para pembeli unit di apartemen justru berasal dari kalangan menengah ke atas yang notabene mampu membeli rumah tapak di Jakarta.

Jadi, bagaimana nasib orang-orang yang ingin memiliki rumah namun terkendala dengan dana yang enggak mencukupi untuk membeli rumah? Salah satu solusinya adalah dengan mencari kontrakan murah Jakarta. Iya, enggak heran kan kalau bisnis kontrakan murah Jakarta tumbuh sangat pesat. Harga rumah yang tinggi membuat masyarakat lebih memilih kontrakan murah sebagai tempat tinggal sementara. Membludaknya peminat kontrakan murah Jakarta membuat bisnis kontrakan murah di Jakarta menjadi primadona baru di ibukota.

Cukup mudah mencari kontrakan murah Jakarta, mulai dari kontrakan berupa rumah kecil, sedang, sampai dengan kontrakan kamar satu pintu, semuanya tersedia di berbagai wilayah di Jakarta. Kita hanya perlu menyesuaiakan budget dan kebutuhan dalam menentukan jenis kontrakan murah apa yang akan kita sewa. Namun demikian, meskipun jumlah kontrakan murah Jakarta banyak, tapi kita tetap perlu berhati-hati dalam memilih rumah kontarakan. Meskipun hanya merupakan rumah tinggal sementara, tapi harus tetap memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya.

Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk menyewa kontrakan murah di Jakarta? Bingung menentukan kontrakan murah mana yang akan kamu pilih sebagai tempat tinggal sementara? Tenaaaang, saat ini aku akan memberikan beberapa rekomendasi atau daftar kontrakan murah Jakarta berdasarkan zona wilayahnya, yang akan membantu kamu dalam mencari rumah kontrakan.

Penasaran enggak niiihh? Yuk kita coba lihat daftarnya.

Rumah kontrakan murah pertama datang dari sebuah komplek perumahan yang cukup terkenal di Jakarta Timur, yaitu perumahan Metland Menteng. Terletak di Jalan Menteng Niaga, Cakung, Jakarta Timur.

Rumah kontrakan murah ini dibangun pada lahan seluas 90 meter persegi, dengan luas bangunan 60 meter persegi. Dilengkapi dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, ruang tamu, garasi mobil, dan taman kecil di halaman depan. Biaya sewa rumah ini adalah Rp28 juta/tahun.

Fasilitas yang ada di sekitar kontrakan murah Jakarta ini bisa dibilang cukup lengkap seperti fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, pusat kesehatan, dan lain-lain. Untuk kamu yang sehari-hari beraktivitas di daerah Bekasi dan Jakarta, rumah kontrakan ini sangat cocok karena berada di perbatasan antara Bekasi dan Jakarta.

Terletak di sebuah komplek perumahan bernama Citra Garden 3, tepatnya di Jalan Palem Raja Timur, Jakarta Barat.

Sebuah rumah dengan ukuran tanah seluas 90 meter persegi (6×15) dengan luas bangunan 134 meter persegi (seperempat luas tanah). Rumah kontrakan murah Jakarta ini memiliki 2 kamar tidur utama, 1 kamar pembantu, dan 2 kamar mandi. Dengan luas tanah yang cukup besar, rumah kontrakan ini memiliki garasi mobil yang mampu menampung 2 mobil sekaligus. Biaya sewa rumah ini adalah Rp35 juta/tahun atau sekitar Rp2,9juta/bulan.

Sangat cocok untuk kamu yang ingin mengontrak rumah, tapi tetap mendapatkan sebuah rumah kontrakan murah Jakarta yang luas dan nyaman.

Terletak di kawasan yang paling berkembang di Jakarta Utara, yaitu Kelapa Gading. Tepatnya di komplek perumahan Pondok Gading Utama, Jalan Raya Kelapa Gading, yang merupakan jalan utama di kawasan Kelapa Gading.

Sebuah rumah yang dibangun di lahan yang cukup besar, yaitu 90 meter persegi, yang sangat cocok untuk dihuni oleh pasangan suami istri yang memiliki jumlah anggota keluarga cukup banyak. Rumah yang didominasi warna abu-abu ini dilengkapi 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Biaya sewa rumah ini adalah Rp50juta/tahun.

Terdapat banyak sekali fasilitas pendukung yang ada di kawasan sekitar rumah tersebut, seperti pusat perbelanjaan, tempat kuliner, sekolah, fasilitas kesehatan, dan sebagainya.

Siapa bilang sulit mendapatkan rumah kontrakan murah Jakarta Selatan?

Terletak di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Berada dekat dari stasiun Lenteng Agung, rumah sakit Zahirah, dan memiliki akses yang mudah menuju pusat kota.

Dibangun pada lahan  seluas 70 meter persegi dengan luas bangunan 55 meter persegi. Meski hanya memiliki 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi, namun kontrakan murah Jakarta ini cukup luas untuk pasangan muda yang baru menikah. Harga sewa rumah kontrakan murah Jakarta yang satu ini adalah Rp30juta/tahun.

Jadi, apakah kamu tertarik untuk menyewa rumah kontrakan murah Jakarta Selatan ini?