Dulu setiap pergantian tahun selalu rajin buat resolusi. Semangat dan menggebu-gebu banget klo buat resolusi. Kenyataannya susah untuk merealisasikannya. Setelah 2 tahun selalu buat resolusi dan selalu tidak tercapai, akhirnya aku males lg untuk buat resolusi. Biarkan semua berjalan mengikuti arus.
Apa sih resolusi aku (keluarga) beberapa tahun yg lalu? Seperti postingan-postingan aku di pergantian tahun 2010 dan 2011, resolusi utama aku adalah punya rumah sendiri!! Ya Allah ternyata gak gampang ya *sedih*. Bolak balik nyari rumah di jual di sekitar rumah ibu. Selalu gak cocok sm harganya. Ya maklum aku dan papap kan bener-bener mulai bangun keluarga dari nol besar.
Kalau kata papap, cari rumah itu jodoh-jodoha an. Kalau belum jodoh ya gak akan ketemu. Tp aku pikir, kapan ya Allah jodoh nya ketemu. Setiap sholat selelu berdoa supaya bisa mewujudkan impian punya rumah sendiri. Tapi belum juga di jawab.
Dan ternyata kalimat “manusia boleh berencana, tp Allah lah yg lebih tau kapan waktunya” itu bener banget. Di tahun 2014 alhamdulillah aku di kasih kesempatan untuk ikut SDP (Staff Development Program) selama 3 bln. Yang berarti penghasilan aku setiap bulannya bertambah dan limit untuk ambil KKP (semacam KPR utk pegawai) juga meningkat.
Di awal 2015 akhirnya kita memberanikan diri untuk start prmbangunan rumah. Tanah yang ada sekitar 153m (cukup lah ya utk keluarga kecil). Untuk denah maupun gambar penampakan rumah kita serahkan semuanya sama keluarga bapak di Solo. Alhamdulillah (lagi) keluarga bapak di solo mayoritas arsitek (ada aja jalan dari Allah). Sempet beberapa kali revisi, akhirnya di sepakatin gambarnya seperti ini.
Sejauh ini alhamdulillah udah banyak banget progressnya. Tinggal pusing aja ngatur biayanya. Ada aja maunya. Hehehehe.. InsyaAllah selesai sesuai keinginan dan sesuai budget awal. Skrg masih berdebat sama papap masalah kitchen set. Karena yang satu maunya apa yg satu lagi maunya apa.
Oya, untuk tukangnya kita pake sistem borongan. Jadi pembayarannya dilakukan dlm beberapa tahap (DP, progress 30%, progress 70%, progress 90% dan finishing). Untuk bahan-bahannya (misalnya keramik) biasanya kita cari-cari di mitra 10 atau depo bangunan. Terus nanti kita bilang deh maunya yg merk dan seri apa. Atau biasanya mereka kasih pilihan ke kita, mereka bawa beberapa contoh untuk kita pilih maunya yang mana. Untuk kusen, daun pintu dan daun jendela, kita pesan dan buat di solo karena biayanya lbh murah dibanding disini. Kebetulan keluarga bapak di solo punya usaha real estate kecil2an, jd pake tukang mereka. Kayunya sendiri kita pake kayu merbau. Tdnya bingung antara merbau atau kamper. Dari sisi harga jelas lebih murah kamper. Tp utk ketahanan terhadap rayap, lebih oke merbau. Akhirnya setelah hitung-hitungan budget (yg bikin sakit kepala) kita pilih merbau dengan pertimbangan lebih tahan rayap.
Ya InsyaAllah segala sesuatu yg kita mulai dengan bismillah dan atas izin Allah akan selesai atau berjalan sesuai rencana. Doakan ya….
Tags : Life
In Life
Leave a Comment