Dibulan Agustus ini, dimana bertepatan dengan hari kemerdekaan RI, Kayaknya seru juga ya kalau ngebahas mengenai kemerdekaan. Kemerdekaan
yang seperti apa? Yuk ah baca terus.
yang seperti apa? Yuk ah baca terus.
Selain itu, tulisan ini juga terinspirasi dari tulisannya Mbak Nur Rochma dalam #KEBloggingCollab.
Kemerdekaan adalah disaat suatu negara meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya.Kemerdekaan
adalah disaat seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya
sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada
orang lain lagi. (Sumber : Wikipedia)
Dengan kata lain, kemerdekaan sama dengan kebebasan.
Kita
sebagai orang tua (khususnya para ibu) sering kali menggaung-gaungkan
kebebasan haqiqi bagi emak-emak yang wajib dipenuhi atau dimaklumi oleh
suami dan anak-anak. Me time, sering kali disebut kebebasan sementara
bagi para ibu yang mulai letih. Jika kita (emak-emak) nggak dikasih
waktu me time, maka kita akan menyebut suami dan anak-anak nggak pengertian!
Nggak adil! Nggak kasih kebebasan!
sebagai orang tua (khususnya para ibu) sering kali menggaung-gaungkan
kebebasan haqiqi bagi emak-emak yang wajib dipenuhi atau dimaklumi oleh
suami dan anak-anak. Me time, sering kali disebut kebebasan sementara
bagi para ibu yang mulai letih. Jika kita (emak-emak) nggak dikasih
waktu me time, maka kita akan menyebut suami dan anak-anak nggak pengertian!
Nggak adil! Nggak kasih kebebasan!
Padahal kita seringkali tanpa sadar melakukan
ketidakadilan itu kepada anak-anak. Ketidakadilan ketika kita mengurung kebebasan dan kemerdekaan anak-anak dalam berbagai hal.
ketidakadilan itu kepada anak-anak. Ketidakadilan ketika kita mengurung kebebasan dan kemerdekaan anak-anak dalam berbagai hal.
1. Kemerdekaan dalam memilih pakaian
Anak yang baru beranjak besar, biasanya sudah mulai memiliki selera sendiri dalam berpakaian, yang mungkin bagi kita sebagai orang tua, nggak matching/ nggak oke. Dan kita memaksakan mereka untuk berganti pakaian sesuai yang menurut kita oke. Sering nggak kaya gini? Kalau aku sering (banget). Lah ya wong, kadang atasan sama bawahan warnanya tabrak-tabrakan. Malu mamak….
Ada kalanya looohh anak ingin mengekspresikan diri mereka dengan gayanya sendiri. Dan mereka ingin kita bisa memberikan kebebasan untuk hal kecil ini. Kadang anakku protes “kan yang pake baju aku. Bukan bunda”. Hehe bener juga sih.
Jadi yang bisa kita lakukan hanya sebatas memberi masukan mana yang pantas dan mana yang nggak. Dengan demikian, maka kita memberi kesempatan kepada mereka untuk bisa mengekspresikan diri mereka sendiri tanpa rasa takut. Yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
2. Kemerdekaan untuk bermain
Semakin besar usia anak, akan semakin padat jadwal mereka sekolah. Bahkan nggak jarang dari pagi sampai sore. Belum lagi ditambah les ina les itu. Sama seperti kita, anak-anak pun pasti ada rasa jenuh dan capeknya juga.
Kadang, setelah pulang sekolah dan sebelum les, anak-anak akan meregangkan otot-otot di sofa atau di kamar dan bermain sebentar sebelum bersiap berangkat les. Biarkan saja mereka, meski kita gemes juga ya. Yang penting kita ingatkan mereka akan tanggung jawabnya.
3. Kemerdekaan dalam memilih jurusan kuliah
Setiap anak punya cita-cita nya sendiri untuk masa depan mereka. Cita-cita yang sesuai dengan passion mereka. Kita sebagai orang tua nggak bisa lagi memaksakan mereka menjalani apa yang menurut kita akan menjamin masa depan mereka sementara mereka nggak menyukainya. Karena nantinya justru akan mempersulit mereka.
Mungkin passion mereka nggak sesuai dengan pemikiran kita tentang “orang sukses”. Tapi jaman sekarang, orang sukses bukan saja orang yang jago di akademiknya saja. Tapi, orang sukses adalah orang yang bisa menjalani pekerjaan sesuai dengan passion-nya. Dengan demikian kesuksesan akan mengikuti.
4. Kemerdekaan dalam memilih jodoh
Bahaha berat yes.
Semua orang tua pasti ingin anak-anaknya memiliki pendamping hidup yang baik. Definisi baik itu relatif ya. Ada sebagian orang tua yang mendefinisikan baik itu, sama derajat, sama suku, dan sama agama. Kalau poin terakhir sih kudu dan wajib hukumnya.
Masih ada loh praktek perjodohan jaman sekarang. Di kebanyakan kasus yg aku temui, pernikahan dengan didasari perjodohan tanpa rasa cinta akan kandas juga pada akhirnya.
***
Jadi, sebelum kita menuntut kemerdekaan kita, sudahkah kita memerdekakan anak-anak kita?
Tags : Parenting
Nur Rochma says
Kadang aku kasihan lihat anak-anak sekarang. Sekolah sampai sore, masih ditambah les. Kapan bermainnya!
Buat anak-anakku, mereka harus menikmati masa kecil dengan bahagia. Bermainlah, karena masa seperti tak akan terulang lagi.
andreas says
setuju banget tuh.. kalau udah besar mereka tidak akan bisa mengulanginya lagi
Wian says
Iya mba, masa bermain anak2 gak akan keulang lagi. Sampai usia SD, aku bebaskan merka main. Tp semenjak masuk SD, aku mulai tambahin bbrp les mba. Agak dilema juga sih.
Putu Ayu Winayasari says
Anak-anaku bebas mencoret dinding sebagai kanvas lukisnya, biarpun udah bolak-balik di suruh gambar di buku. Ya sudahlah, itu termasuk usahaku memberikan mereka kebebasan berekspresi walau mangkel wkwkwkwkw
Wian says
Wah klo ini pasti bakal bikin aku teriak2
Siti Hairul says
Anakku boleh ga sekolah yang penting 'jangan berhenti belajar' dan technically ini lebih sibuk ternyata daripada sekolah.
Wian says
Aku blm bisa begitu mba, karena aku gak ada waktu untuk mengajarkan mereka di rumah
Fanny f nila says
Pertanyaan bagus nih. Kalo ditanya gitu, aku jd sadar kalo slama ini srg mengekang anak2, walo dengan embel2 demi mereka. Pdhl kalo anak2 ini dibebasin utk menentukan pilihan, sebenrnya itu bakal melatih mereka utk bisa ambil keputusan sendiri nantinya ya mba..
Wian says
Akupun masih sering gitu mba. Merasa apa yg ada di pikiran aku selalu benar dan selalu baik utk anak2. Jd tanpa sadar memaksa mereka utk mengikutinya
Yervi Hesna says
Kemerdekaan dlm memilih jodoh…. Ide bgt mb sekaligus bikin merah kuping tetua
Wian says
Hehe semoga kelak ketika tiba saatnya, ak bisa memraktekan ini ke anak2
PutriKPM says
Sampai detik ini, aku masih belum dapat kemerdekaan memilih pakaian 100%, padahal umurku udah 25. Tapi, menurutku ada plus minusnya juga sih. Plusnya, nggak perlu repot lama – lama bingung mau pakai baju apa tiap harinya. Minusnya, nggak bisa pakai baju yg aku mau T_T
Thanks for sharing mba, nice article!
Wian says
Milih2 baju jadi salah satu penyebab waktu berias di pagi hari jadi molooorrrr. Hehe
Andiyani Achmad says
Aku kasih kebebasan utk anakku Darell dalam menunjukkan minat & bakatnya. Tinggal gimana kita sbg orgtua mendampingi & kasih support
Wian says
Setuju mba
Oline says
Kemerdekaan dalam bermain emang penting bgt ya buat anak.
Contohnya bebas bermain gadget. Tp yang terkontrol dan hanya boleh 1 jam aja 😀
Segitu jg dia udah merasa merdeka banget :))
Wian says
Pasti happy banget mereka
D. Pusupa says
Merdeka bisa memilih apa saja dengan tanggung jawab. Salam mba Wian:)
Wian says
Salam kenal mba
Nur Annisa says
kemerdekaan masa anak-anak memang penting supaya bisa tumbuh lebih kreatif 🙂
Wian says
Iyes
idfipancani says
kemerdekaan milih jodoh … jleb bangeeet
Liswanti Pertiwi says
Kemerdekaan dalam bermain sekarang makin sulit ya. Belum lagi dengan banyak isu penculikan dllnya, anak-anak semakin tidak bebas bermain di luar.
Dini says
Bagus Mbak tulisannya, sederhana tapi aplikatif dengan keseharian. Walau belum nikah dan punya anak, bisa jadi cerminan juga ke depannya kalo udah punya. Ternyata, sebelum nuntut ini-itu, harus "ngaca" dulu ke diri sendiri. Makasih banyak Mbak udah share ini, bermanfaat :D!
Uli Hape says
makna merdeka ini akan beda bagi tiap2 anak ya, ada yg hepi kalo bs les apa aja, itu aku dulu begitu senang banget kalo bisa les iniitu, sementara bagi yg lain memandangnya kasihan hehe
Marga Apsari says
Alhamdulillah orangtuaku kasih kemerdekaan yang disebut di artikel, walau tetap dalam pengawasan mereka. Sekalian belajar tanggung jawab sama pilihan sendiri juga 🙂
Timo says
Haha jd keinget duluuuu pas lagi jalan ama ortu and mau beliin saya celana. Trus uda milih celana, tetep aja si bokap ksh liat yg lain, bilang kl pilihannya bagus haha. Trus bilang aja kl nti celananya yg pake kan saya, bukan si bokap haha!
Rach Alida Bahaweres says
Alhamdulillah untuk kemerdekaan bermain semua disesuaikan dengan keinginan anak tapi anak juga harus tahu kewajiban belajar dan dia akan belajar untuk mengatur waktu kapan harus belajar dan kapan bermain serta segala konsekuensinya 🙂
Fika says
Kemerdekaan dalam memilih baju setuju banget mba 🙂 asal tetap pilihan menutup aurat hehehe
Avy Chujnijah says
tapi arena untuk bermain anak2 juga sdh sgt berkurang ya mbak
itu jg membatasi kemerdekaan masa kecil anak2
windhu says
Setuju banget, anak-anak pun harus punya kemerderkaan karena mereka pun berkembang sesuai dengan usianya.
Nathalia DP says
Jleb bgt… Semoga kita jd ortu yg ga merampas kemerdekaan anak2 kita…