Melihat segerombolan muda mudi cekakak cekikik sambil menggenggam
rokok ditangannya, sementara yang lain nongkrong di atas motor, dan
beberapa wanita terlihat diantara mereka, sukses membuat aku nggak
konsen makan. Malam itu aku dan papandut memutuskan untuk makan di luar. Dan saat itulah kami melihat pemandangan yang membuat aku nggak bisa melepaskan pandangan dari mereka.
“Kalau nanti anak-anak minta ijin nongkrong malem-malem gimana?““Adek nanti pas SMA dikasih motor nggak?““Anak-anak boleh pacaran umur berapa?”
My Generation Film Membuat Para Orang Tua Deg-Deg an
Empat pemain baru yang sesuai dengan karakter remaja millenials, digadang sebagai pemeran utama dalam film ini. Mereka adalah :
- Bryan Langelo sebagai Zeke
- Arya Vasco sebagai Konji
- Alexandra Kosasie sebagai Orly
- Luthesa sebagai Suki
Selain para bintang muda yang dijadikan pemeran utama dalam film My Generation, film ini juga dimeriahkan oleh pemain-pemain senior seperti : Tyo Pakusadewo, Ira Wibowo, Surya Saputra, Joko Anwar, Indah Kalalo, Karina Suwandhi dan Aida Nurmala.
Film My Generation bercerita tentang 4 anak SMA, Zeke, Konji, Suki dan Orly. Diawali dengan gagalnya mereka pergi liburan karena video buatan mereka yang memprotes guru, sekolah dan orang tua menjadi viral di sekolah mereka. Hingga mereka dihukum tidak boleh pergi liburan.
Liburan sekolah yang terkesan tidak istimewa, akhirnya justru membawa mereka pada kejadian-kejadian dan petualangan yang memberi pelajaran sangat berarti dalam kehidupan mereka.
Orly sebagai perempuan yang kritis, pintar dan berprinsip dan ia sedang dalam masa pemberontakan akan kesetaraan gender dan hal-hal lain yang melabeli kaum perempuan. Salah satunya tentang keperawanan. Oryl berusaha mendobrak dan menghancurkan label-label negatif yang sering diberikan kepada perempuan.
Suki sebagai perempuan paling cool diantara teman-temannya. Selayaknya anak muda pada umurnya, Suki memiliki krisis kepercayaan diri yang berusaha ia sembunyikan. Tetapi krisis kepercayaan dirinya semakin besar seiring dengan sikap orang tuanya yang selalu berpikiran negatif padanya.
Zeke, pemuda rebellious tapi juga easy going dan sangat loyal pada sahabat-sahabatnya, ternyata memendam masalah yang snagat besar dan menyimpan luka yang dalam di hatinya. Zeke merasa kedua orang tuanya tidak mencintainya dan tidak menginginkan keberadaannya.
Konji sebagai pemuda polos dan naif, tengah mengalami dilema dengan masa pubertasnya, ia merasa di tekan oleh aturan orang tuanya yang sangat kolot dan over protective. Hingga ada satu peristiwa yang membuatnya kehilangan kepercayaan pada orang tuanya.
Kisah ke-4 sahabat ini menggambarkan generasi millenials saat ini yang memiliki karakter unik dengan permasalahan-permasalahan yang cukup kompleks. Dan dari film ini, kita akan disajikan realita lebih dekat tentang kehidupan generasi millenials sehingga kita dapat mengetahui karakter mereka yang sesungguhnya.
***
Melihat trillernya, membuat aku deg-deg-an dalam menghadapi masa remaja krucils nanti. Karena nggak bisa dipungkiri bergesernya gaya hidup modern akibat era digital melahirkan generasi millenials dengan karakter-karakter unik, yang tentu perlu treatment yang berbeda dengan masa kita remaja. Setidaknya, dari film ini, aku bisa mengetahui apa isi hati mereka dan apa yang sebenarnya mereka harapkan dari kami para orang tuanya. Dan satu catatan penting, mereka sangat kritis. Jadi bersiaplah para orang tua, mulai pelajari treatment apa yang pas untuk menghadapi mereka kelak.
Tentunya, nggak bisa juga mencaplok plek-plek an apa yang ada di film ini. Karena kita punya nilai-nilai agama yang kita anut masing-masing, yang akan menjadi “pagar” bagi anak-anak dalam menjalani masa remaja mereka.
Penasaran nggak niiihhh sama trillernya? Nih coba diintip dulu sebelum nanti tayang di bioskop pada tanggal 9 November 2017.
Gimana? Kaget? Shock? Sama dong….
Tapi itulah realita yang siap nggak siap, mau nggak mau akan kita hadapi nanti. Cerita ini bukan berarti melegalkan apa yang 4 remaja ini lakukan, tapi lihatlah dari sisi berbeda. Lihatlah dari pesan-pesan yang ingin mereka sampaikan kepada kita semua. Bahwasanya generasi mereka bukanlah boneka atau pion catur yang bisa kita atur dan kita paksa kemana arah mereka melangkah. Bukan pula kita lepaskan begitu saja. Anggaplah mereka sebagai pasir pantai yang jika kita genggam terlalu erat, maka ia akan keluar dari sela-sela jari. Namun jika kita genggam dengan sedikit luwes, maka ia akan tetap berada dalam genggaman tangan.
***
So, tandain kalendernya ya… Tanggal 9 November 2017.
Tags : Review
Tian Lustiana says
Trailernya aja bikin kepo, apalagi filmnya, ga sabar nunggu tayang di bioskop
farida says
huff… inhale.. exhale… penasaran abis apa solusi yg ditawarkan dlm film ini 🙂
Sonya Tampubolon says
bikin ortu deg2an tapi menggambarkan realita yaaa.. justru jd pembelajaran penting bagi para ortu soal anak remaja
phadli antonio says
kabarnya mba Upi melakukan riset untuk film ini ya. Semoga bisa membuka mata dari konteks kehidupan anak remaja ya. Menunggu filmnya ditayangkan
Nurul Dwi Larasati says
Mba Upi kekinian banget ya bikin film. Berani pula ajak pemain baru. Nonton ahh buat emak-emak milenials
Artha says
Tayangan wajib ortu jaman now biar gak kudet…bs pantau anak2nya lebih dalam juga
Teguh Hariyadi says
Salah satu film yang kutunggu tunggu kehdairannya, cepet dong tgl 9 hehe
Yesi Intasari says
beneran bikin deg-degan ya mba liat pergaulan kids jaman now begini, jadi penasaran full filmnya kaya gimana.. semoga banyak pelajaran baik yang bisa didapat dari film ini untuk para ortu dan anak-anak jaman sekarang
Wian says
Yg bikin deg2an adl gimana kita menyikapi mereka nantinya
Stefanny Fausiek says
pergaulan anak-anak jaman sekarang emang bikin dag dig dur ser ya
Wian says
Banget mba
Ristin says
Tiap zaman pasti ada tantangannya, termasuk ortu kita dulu jg deg2an gmn menghadapi kita dulu, nah.. skrg kita nih yg jadi ortu, jd ngerti deh knp dulu ortu banyak larang ini itu… bedanya.. dulu tentang info parenting itu minim banget, skrg info parenting dimana2, jadi sebisa mungkin jadi teman yang mengasyikkan untuk anak tp anak harus tetap hormat pd ortu, duh.. deg2 ser jg sih liat masa remaja anak2 zaman now, semoga anak2 kita selalu dalam lindungan Allah, aamiin…
Wian says
Aamiin… iya ya mba, stlh jd ortu, kita jd bs memahami sikap ortu kita dulu ke kita.
Anonymous says
penasaran nih aku sama filmnya, pesan moralnya bagus ya?
zata says
apalagi aku yah yang punya dua abege di rumah, deg2an juga, hehehe..
wuri nugraeni says
ortu jaman now harus ngikuti perkembangan anak ya
adi pradana says
Anak saya masih kecil, nontonnya masih nyari yang kartun2… hehehe.
Wian says
Sama dong. Krucils aku juga masih nyari film kartun.