Beberapa kali aku baca istilah ini di social
media dan sukses membuat dahiku mengernyit memutar otak apa maksud dari
istilah itu.
media dan sukses membuat dahiku mengernyit memutar otak apa maksud dari
istilah itu.
Setelah semedi cukup
lama, ternyata maksudnya adalah JOmblo ngeNES. Ealaaahhh mbloooo sedih
banget. Udah jomblo ngenes pula. Hihi… *JanganDimasukkanKeHati*.
lama, ternyata maksudnya adalah JOmblo ngeNES. Ealaaahhh mbloooo sedih
banget. Udah jomblo ngenes pula. Hihi… *JanganDimasukkanKeHati*.
Yang namanya mencari pasangan itu nggak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi kalau urusam mencari pasangan hidup yang akan menjalani hidup bersama sampai maut memisahkan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Semua orang, dalam hal ini perempuan, memiliki kriteria khusus untuk calon suaminya. Dan beberapa, terpaku pada kriteria yang sudah di set di dalam pikirannya. Padahal mah (berdasarkan pengalaman) yang namanya jodoh ya ngalir gitu aja. Nggak semua kriteria suami idaman aku dapat di dalam diri suami aku, tapi sudah lolos di beberapa kriteria. Hehehe. Dan ini pilihan masing-masing pribadi ya. Mau kekeuh dengan semua kriteria idamannya atau terima jodoh yang sudah disediakan Allah.
Sempet survey kecil-kecilan ke beberapa teman wanita mengenai kriteria pria yang pantas dijadikan suami. Dan inilah beberapa kriteria pria yang pantas dijadikan suami :
Seiman atau Seagama
Untuk aku, ini penting banget. Karena dengan pondasi agama yang kuat dalam suatu keluarga insyaAllah akan menghasilkan anak-anak dengan kualitas unggul baik dalam hal akademis maupun budi pekerti.
Memahami agama dan mampu mengamalkan isi Al-Quran (aku sebut Al Quran karena aku muslim)
Seorang suami akan menjadi imam dalam keluarganya. Akan menjadi nakhoda untuk kapal (keluarga) nya, akan menjadi guru untuk anak-anaknya. Jadi bagaimana seorang suami/ ayah bisa dijadikan panutan jika dia nggak mampu mengamalkan ajaran agama dan kitabnya.
Menyukai atau mencintai kita lebih dulu
Ini pesan Ibu yang selalu disampaikan kepada aku dan adikku. Carilah pria yang menyukai atau mencintai kamu terlebih dahulu. Dengan begitu maka kamu akan terlihat sempurna di matanya. Coba sekarang kalau kita punya barang kesayangan, pasti akan kita jaga dengan hati-hati dan sepenuh hati kan? Nah pria yang (sangat) mencintai wanitanya, pasti akan menjaganya sepenuh hati layaknya menjaga kristal yang sangat ringkih jika tersenggol sedikit saja.
Menghormati orang tuanya
Hal ini bisa mulai terlihat sejak masa pacaran atau perkenalan. Selama kita berinteraksi dengan dia dan keluarganya, kita bisa melihat bagaimana dia memperlakukan orang tua terutama ibu dan saudara perempuannya. Dengan dia menghormati Ibu dan saudara perempuannya, maka dia juga akan menghormati ibu kita. Bagimanapun, setelah menikah ibu kita sudah pasti akan menjadi ibunya juga. Dan apa yang akan kita rasakan jika ibu kita tidak dihormati oleh suami kita.
Selain itu, bagaimana dia bisa membahagiakan kita kalau membahagiakan orag tua (dengan cara menghormati mereka) saja nggak bisa.
Tidak berkata dan bersikap kasar
Ada yang selama masa pacaran sering di kasari baik fisik maupun verbal? Kalau ada, sudah pasti pria ini nggak layak dan nggak pantas untuk dijadikan suami. Lah iya… Masa masih pacaran aja (yang ibaratnya baru memiliki 5%) sudah berani kasar. Gimana kalau sudah menikah dan memiliki 100%. oh No!!!! Putusin aja kalau punya pacar seperti ini. Cuma buang-buang waktu!
Punya visi dan misi hidup yang sama
Mau dibawa kemana kluarga kita *Nyanyi* *TauKanLagunya?*. Kita ibaratkan keluarga itu seperti kapal. Seandainya kapal memiliki 2 arah tujuan yang berbeda, yo bingung toh mau ke arah mana jalannya. Begitu juga keluarga. Dengan visi dan misi hidup yang sama, maka akan lebih mudah mengarahkan tujuan kedepan dari suatu keluarga. Dan dengan begitu, kita akan lebih mudah mepersiapkan segalanya dari awal. Misal, target 1 tahun kedepan adalah beli mobil. Karena sudah satu suara maka kita bisa mulai menabung bersama dan menghemat pengeluaran bersama. kalau nggak satu suara, sudah pasti target nggak akan tercapai.
Bertanggung jawab
Minimal bertanggung jawab dengan diirnya sendiri dulu deh sebelum jadi suami. Misal bertanggung jawab menyelesaikan kuliah tepat waktu. Bertanggung jawab dalam pekerjaannya jika sudah bekerja. Dengan begitu, dia juga pasti akan bertanggung jawab untuk keluarganya. Untuk menghidupi keluarganya dan untuk membahagiakan keluarganya.
Realistis
Belum punya pekerjaan tetap dan ngajak nikah. Hellooowwwww….. jaman sekarang gitu looh. Uang bukan segalanya tapi segalanya pake uang. Bukan matre loh ya. Pria juga harus bisa realistis. Rejeki memang sudah ada yang mengatur. Tapi kan tapi kan lalau belum punya pekerjaan tetap ya susah juga membiayai hidup. Jangankan membiayai hidup deh, membiayai pernikahan juga kan butuh dana.
Dia yang Aku Cinta
Setelah semua poin-poin di atas, poin pamungkasnya adalah AKU CINTA DIA. Yang terpenting adalah kita juga mencintainya. Dengan mencintainya, berarti kita merasa nyaman, aman dan tenang disampingnya; selalu tertawa bila berada di sampingnya; bersamanya kita bisa menjadi apa adanya; dan menghabiskan waktu bersamanya bukan hal yang membosankan.
Kalau bisa memilih, tentu inginnya semua kriteria di atas ada di dalam diri suami atau yang akan dijadikan suami. Tapi kembali lagi ke pilihan masing-masing. Apakah harus semua kriteria itu ada atau cukup beberapa kriteria. Karena jodoh mengalir seperti air.
Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong -Tere Liye-
Tags : Life
In Life
Nur Rochma says
Suka sama quotenya Tere Liye.
Setuju. Kriteria tersebut memang realistis sih. Semoga jodoh yang kita pilih kita adalah lelaki terbaik untuk kita.
Wian says
Quotenya Tere Liye memang banyak yang kena di hati aku Mba. Hehehe
Rach Alida Bahaweres says
Tak mudah mencari pria yang mendekati sempurna itu. Namun jika ada, tentunya sangat bersyukur dan tetap juga mencoba menerima kekurangan yang ada. Alhamdulillah jika memiliki pasangan yang seperti itu ya mba 🙂
Wian says
Klo kata Bunda Dorce, kesempurnaan hanya milik Allah 🙂
Aku selalu berusaha mikirnya "aku juga bukan wanita yang sempurna 100%, jadi wajar lah klo dapet pasangan yang juga gak sempurna 100%"
Winda Carmelita says
Sepakat Mbak, kalau aku yg penting adalah dia tidak main tangan dan tidak punya sejarah main perempuan karena itu sangat menyakitkan …
Wian says
Yang kaya gitu biasanya tabiat mba. Susah ilangnya.
Djangkaru Bumi says
Berkata kasar, ini yang sering saya jumpai untuk anak muda yang pacaran. Bahkan sampai pukul-pukalan. Diatas motor saja masih ribut dan tonjok-tonjokan tidak malu dilihat orang banyak. Bikin saya geleng-geleng kepala.
Wian says
Yaaahh klo punya pacar yang kaya gitu sih mending cari yang lain deh mas 😀
Ade UFi says
poin ke 3 sepertinya hanya cocok untuk kaum hawa. Kalau berlaku dengan kaum adam, kasian ceweknya. Bisa jadi mainan mereka. ^_^
Wian says
Iya mba yang poin 3 itu khusus untuk kita kaum hawa. Jaid klo cowonya udah cinta atau suka duluan ke kita, insyaAllah dia bakal ngejaga kita seperti ngejaga kristal.
Syuna Mom says
Semoga suami2 kita memenuhi kriteria ini ya mak, terutama nomor 1 & 2, kalau dua itu bagus sisanya pasti ikutan bagus 🙂
Wian says
Aamiin… InsyaAllah..
Kuncinya memang di 2 poin itu ya Mak.
Prima Hapsari says
Mencari pasangan hidup memang harus gampang ya mbak, kalau saya yg penting tabiatnya bagus, karena itu sudah diubah.
Wian says
Setuju banget Mba klo tabiat itu susah dihapus
Nathalia DP says
Semuanya penting ya
Wian says
Betul betul betul…
Liswanti Pertiwi says
Kriteria di atass penting banget. Apalagi tidak berkata dan bersikap kasar. Saya waktu sekolah pernah melihat yang begini ini, aduh ngeri. Insya Allah saya menikah dengan sosok yang tepat.
Wian says
Aduuhhh klo udah ngomong dan bersikap kasar, banyak yang disakiti. Fisik dan juga mental. Yang parah sih mental ya Mba..
Kurnia amelia says
Pengen banget sih punya suami sesuai kriteria diatas tapi rasanya sulit hehe
Wian says
Klo semua kriteria sih bener mba sulit. Klopun ada, mungkin cuma 1 diantara seribu kali yah…
Nunu Halimi says
Ini penting banget yah di baca anak-anak muda biar nggak salah memilih pasangan..
Wian says
Anak muda sekarang lebih milih muka ganteng dan tajir. Hihi..
Vanisa Desfriani says
susah berkata-kata kalau ngomongin jodoh :DD
Wian says
Senyumin aja mba. Hehe
Nita Lana Faera says
Makanya kalau buat saya, "Lelaki itu ga usah di-pilih2" ini prinsip hidup yg mengenaskan. Apalagi kalau udah urusan agama, masa iya ga dinilai. Ga harus yg hafizh Qur'an atau gimana, tapi kalau dasar Islamnya aja udah jelek, sorry please get out, haha…
Wian says
Hal penting pertama yg harus dinilai itu sih mba.
herva yulyanti says
ngomongin jodoh emang susah-susah gampang y mba sekalinya oke semua kriterianya tapi ada aja satu kriteria yang jadi pertimbangan :/ dilematis jadinya
Wian says
Gitu tuh emang mba. Padahal sebenernya udh banyak kriteria yang masuk, tapi ya kayanya kok gak "klik"
Helenamantra says
aku pilih yang seiman dan ganteng, udah itu aja. *eh udah nikah deng
Wian says
Hahaha… udah ada di pak suami semua kan mba? InsyaAllah..
Anjar Setyoko says
agak baper mbak baca tulisannya, sambil intropeksi diri karakter itu ada di saya nggak ya ??
Wian says
InsyaAllah ada yang nyangkut mas di diri mas anjar.
Wian says
Yang penting itu mba. Bahagia…. daripada punya pasangan tapi gak bahagia.
Semoga ya mbaaaa. Bisa dipertemukan oleh Allah dengan pria idamannya. Aamiin
Wahab Saputra says
Mudah-mudahan saya juga tergolong dalam kelompok pria seperti diatas…
Tapi, klo termasuk ! kok blom ada wanita yang nyadar ya… Hehehe